THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 11 Juni 2011

JARINGAN TOPOLOGI LINIER


Topologi Linier

Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
linier 
linier
Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.
Tipe konektornya terdiri dari
1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :
* Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
* Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

TOPOLOGI TREE


Topologi Tree

Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
tree 
tree
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

TOPOLOGI MESH


Topologi Mesh

Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
mesh 
mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

TOPOLOGY CINCIN


Topologi Ring/Cincin

Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
ring 
ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

TOPOLOGY STAR


Topologi Star/Bintang

Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
star 
star
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan
* Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
* Tingkat keamanan termasuk tinggi.
* Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
* Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
* Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang

TOPOLOGY BUS


bus 
bus
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
* Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).

Pengaturan Jaringan Internet


Pengaturan Jaringan Internet

Penamaan host

Penamaan dalam herarki
penamaan-ip.bmp (28286 bytes)
Penamaan disimpan dan dikelola secara herarkis oleh server Domain Name Service (DNS). DNS pusat (yaitu root) mendelegasikan subdomain ke pengelola subdomain di bawahnya. Demikian seterusnya.
Untuk memperoleh sebuah domain, seseorang harus mendaftar (biasanya dengan biaya) ke pengelola domain di atasnya. Misalnya, untuk memperoleh "unpar.ac.id", harus mendaftar ke pemegang domain "ac.id".
Hubungan nama dan alamat dalam TCP/IP disimpan dan dikelola oleh server yang menyediakan pelayanan Domain Name Service (DNS). Penterjemahan nama-alamat dapat dilakukan dua arah dan tidak harus sama.
Misalnya:
  • IP=10.1.1.12 diberi nama intern-12.unpar.ac.id
  • main-router.unpar.ac.id diberi IP=10.1.1.12
Penterjemahan nama ke IP dan sebaliknya dapat dilakukan secara:
  1. Statis dengan menggunakan file "C:\WINDOWS\HOSTS." (MS-Windows) atau "/etc/hosts" (UNIX, netware), atau
  2. Dinamis dengan DNS server. Akses ke internet menuntut konfiguras dinamis.
Contoh file HOSTS
# baris yang diawali dengan tanda # diabaikan
# kolom-1       kolom-2          kolom-3
# IP            nama-panjang     nama-pendek

# sebaiknya baris berikut ini ada dan tidak diganti
127.0.0.1       localhost

# komputer yang sering dihubungi
10.210.1.2      home.unpar.ac.id        home
10.210.1.1      proxy.unpar.ac.id       proxy
167.205.206.59  www.gema.or.id          gema

# isian berikut ini pasti salah
10.1.1.267  ngeledek.unpar.ac.id    ngeledek

127.0.0.1   mycomputer.mydomain mycomputer
Konfigurasi DNS untuk UNIX ada di file /etc/resolv.conf
Utilitas UNIX: nslookup
Mencari alamat IP dari main-router.unpar.ac.id dan nama dari IP-nya. Setelah selesai, gunakan ^D atau exit.
[gatut@bsd02 gatut]$ nslookup
Default Server:  dhcps.unpar.ac.id 
Address: 10.1.3.1

> main-router.unpar.ac.id
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1 
Name: main-router.unpar.ac.id
Addresses: 10.1.3.1, 10.100.100.10, 10.210.1.7

> 10.1.3.1
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
Name: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1

> ngawur.unpar.ac.id
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
*** dhcps.unpar.ac.id can't find ngawur.unpar.ac.id:
Non-existent host/domain

>
Utilitas UNIX: dig
Mencari alamat IP dari main-router menggunakan dig.

[gatut@bsd02 gatut]$ dig main-router.unpar.ac.id
;<<>> DiG 8.2 <<>> main-router.unpar.ac.id
;; res options: init recurs defnam dnsrch
;; got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 6
;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 3, AUTHORITY: 3, ADDITIONAL: 7
;; QUERY SECTION:
;; main-router.unpar.ac.id, type = A, class = IN

;; ANSWER SECTION:
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.100.100.10
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.210.1.7
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.1.3.1

;; AUTHORITY SECTION:
unpar.ac.id.  1H IN NS home.unpar.ac.id.
unpar.ac.id.  1H IN NS student.unpar.ac.id.
unpar.ac.id.  1H IN NS main-router.unpar.ac.id.

;; ADDITIONAL SECTION:
home.unpar.ac.id. 1H IN A  167.205.206.60
home.unpar.ac.id. 1H IN A  10.210.1.2
student.unpar.ac.id. 1H IN A  167.205.206.58
student.unpar.ac.id. 1H IN A  10.210.1.3
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.100.100.10
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.210.1.7
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.1.3.1
;; Total query time: 20 msec
;; FROM: bsd02.unpar.ac.id to SERVER: default -- 10.1.3.1

;; WHEN: Wed Jun 16 16:49:11 1999
;; MSG SIZE  sent: 41  rcvd: 267
[gatut@bsd02 gatut]
Keterangan:
  • Alamat main-router ada 3 buah, yaitu 10.100.100.10, 10.210.1.7, dan 10.1.3.1. Tampak dari jenis record alamat (IN A).
  • Nama host untuk IP 10.1.3.1 adalah dhcps.unpar.ac.id
  • Pemegang domain unpar.ac.id ada di 3 server, yaitu: home.unpar.ac.id, student.unpar.ac.id, dan main-router.unpar.ac.id
  • Masing-masing alamat server tersebut dapat dilihat di "ADDITIONAL SECTION".

Menelusuri pendelegasian domain dari pusatnya.

Setiap DNS server dapat mengaku memegang kendali atas sejumlah domain. Apabila ada keraguan tentang kepemilikan domain, harus ditelusuri dari pusat pengendali.  Jenis record yang diteliti adalah "SOA" (Start Of Authority) dan diminta domain "root" (titik).

[gatut@bsd02 gatut]$ nslookup
Default Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
> set type=soa
> .
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
Non-authoritative answer:
        (root)
        origin = A.ROOT-SERVERS.NET
        mail addr = hostmaster.INTERNIC.NET
        serial = 1999061500
        refresh = 1800 (30M)
        retry   = 900 (15M)
        expire  = 604800 (1W)
        minimum ttl = 86400 (1D)

Authoritative answers can be found from:
(root) nameserver = D.ROOT-SERVERS.NET
(root) nameserver = C.ROOT-SERVERS.NET
D.ROOT-SERVERS.NET internet address = 128.8.10.90
C.ROOT-SERVERS.NET internet address = 192.33.4.12
[ sebagian output dipotong untuk menghemat halaman]
>
Subdomain berikutnya, misalkan "id." dipegang oleh "ns1.id" bersama sejumlah server pendukung.
> id.
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address:  10.1.3.1

Non-authoritative answer:
id
 origin = ns1.id
 mail addr = hostmaster.idnic.net.id
 serial = 1999061605
 refresh = 28800 (8H)
 retry   = 10800 (3H)
 expire  = 604800 (1W)
 minimum ttl = 172800 (2D)
> server hostmaster.idnic.net.id
> ac.id.
nslookup berfungsi untuk menelusuri data berdasarkan jenis record. Beberapa jenis record:
AAdressalamat
CNAMECanonical Name (Alias)Nama lain
HINFOHost Info, CPU, OSKeterangan tentang host, biasanya tentang CPU dan OS
MXMail eXchangemail server yang dapat digunakan apabila host tidak dapat dihubungi. Biasanya ada beberapa server dengan urutan prioritas.
NSName ServerServer yang melayani permintaan data domain ybs
PTRPointerNama host atas alamat IP atau penunjuk menuju informasi lain
SOAStart Of AuthorityInformasi pemilik otoritas domain
WKSWell Known ServicePenyedia layanan
Jenis lainnya dapat dilihat di manual (man nslookup).

Mengkonfigurasi komputer secara terpusat.

BOOTP

Ketika workstation dihidupkan dan "boot from network", workstation meminta kepada sembarang host yang mau memberikan "program boot".

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Penentuan alamat IP dan konfigurasi secara otomatis. Pada saat komputer client dihidupkan, client mengirimkan permintaan "siapa aku" ke jaringan menggunakan alamat broadcast. DHCP server akan memberikan jawaban sesuai dengan alamat NIC dan ketersediaan konfigurasi mencakup alamat IP, subnet mask, default gateway, dan sebagainya. Penggunaan IP dan konfigurasinya memiliki masa pakai (sewa?). Bila masa sewa habis, maka client meminta apakah bisa meneruskan sewa atau menggunakan konfigurasi yang baru. Jika komputer client berpindah ke subnet lain, alamat IP tersebut akan diambil kembali oleh server untuk digunakan oleh komputer lain.

Windows Internet Name Service (WINS)

Penterjemahan alamat-nama (dan sebaliknya) untuk NetBIOS (MS-Windows dan DOS).
  • Pemetaan alamat dan nama secara dinamis: Setiap kali client WINS dihidupkan, client mendaftarkan (registration) namanya ke server. Ketika client WINS dimatikan, client memberitahu server untuk melepas (release) namanya. Dengan demikian client dapat berpindah subnet dan IP dengan mudah dan tetap dalam pemantauan server. Apabila dalam jangka waktu tertentu client tidak memperbaharui statusnya (renewal), client dianggap memutuskan diri dari jaringan (crash, gagal-daya, dsb).
  • Menampilkan daftar komputer: Dengan WINS semua clients (Windows NT, Windows 95, Windows for Workgroups, LAN Manager 2.x, dan MS-DOS menggunakan Microsoft Network Client 3.0) dapat melihat semua client lainnya baik yang ada di dalam network atau di luar subnet di seberang router.
  • Penurunan kebutuhan broadcast: NetBIOS menggunakan broadcast untuk mempublikasikan keberadaan sebuah komputer ke subnetnya. Apabila jumlah komputer dalam jaringan sangat banyak, maka jaringan semakin terbebani dengan "pengumuman" ini. WINS Server menurunkan keperluan akan broadcast, karena permintaan langsung ditujukan ke server daripada ke broadcast. Broadcast tetap muncul apabila permintaan ke WINS server gagal.
  • Peta Jaringan UNPAR

    Peta fisik (yang disederhanakan) jaringan UNPAR seperti dapat dilihat dalam diagram yang direferensikan, terbagi menjadi 2 kelompok:
    1. Akademik-net, mencakup laboratorium komputer di fakultas, warnet, UKM, dsb.
    2. Administrsi-net, pada saat ini hanya terdiri dari satu subnet besar menghubungkan semua unit/biro/fakultas.
    Jaringan akademik (student), sepenuhnya hanya mendukung protocol TCP/IP. Dengan demikian pembentukan subnet lebih mudah. Kebutuhan protocol lain yang melintasi subnet diserahkan pada pengelola router pemilik subnet sepanjang tidak mengganggu "backbone".
    Jaringan administrasi (home, BAPSI) protocol yang digunakan:
    1. TCP/IP untuk kebutuhan akses internet (intranet menyusul)
    2. IPX/SPX untuk remote boot dan pengolahan data SIM dengan Novell Netware yang ada di BAPSI
    3. NetBEUI untuk sharing printer di berbagai unit/biro/fakultas.
    Atas keragaman protocol, jenis dan jumlah komputer dalam jaringan administrasi, maka perlu persiapan supaya pembagian subnet dapat berjalan dengan lancar.
    Kecepatan transfer dalam jaringan administrasi sudah pada tingkat jenuh. Diameter jaringan sangat besar (jauh), jumlah hub maksimal. Setiap gangguan kecil dalam jaringan menyebabkan penambahan yang berarti bagi beban jaringan.
    Kendala yang harus dipertimbangkan untuk pembagian jaringan:
    1. NetBEUI lintas unit atau ruangan masih belum banyak digunakan. Apabila sudah diperlukan dapat digunakan WINS atau diatasi sementara dengan setting lokal (statis).
    2. Pemisahan subnet akan menambah delay (memperlambat) akses ke jaringan UNPAR-intranet bagi subnet tsb.
    3. Karena sebagian komunikasi menggunakan protocol IPX, perlu router yang me-route IPX. Bila hardware router harganya dirasa cukup mahal dapat diganti dengan PC-router berbasis (Netware, Windows-NT, Linux). Kerugian PC-router: apabila komputer mati mendadak, kemungkinan terjadi kerusakan pada program.
    4. Remote-boot yang terintegrasi dalam workstation menggunakan protocol IPX (Netware). Perlu bootp-relay di setiap server. Penulis belum berhasil menjalankan BOOTP server untuk protocol IPX di server non-netware.